3D Nonwoven Mask: Masker Ramah Lingkungan yang Reusable dan Washable
Ketika isu keberlanjutan terlihat sangat kompleks bahkan rumit, kita bisa mengambil langkah kecil dengan mengurangi hasil sampah dari masker medis, khususnya yakni pemakain masker sekali pakai. Kekhawatiran ini perlu direspon baik apalagi dengan makin bertambahnya sampah masker tiap harinya, di Indonesia dan di negara lainnya.
Dilansir pada laman antaranews.com, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan bahwa setidaknya dihasilkan 1,5 ton sampah masker bekas di bulan Desember 2020. Sedangkan dilansir dalam laman independent.co.uk dalam artikel Disposable plastic face masks pose huge environmental risks, with 3 million used a minute, researchers warn, menuliskan bahwa terdapat 129 miliar masker yang digunakan setiap bulan di seluruh dunia. Jadi, bisa diperkirakan bahwa sampah masker sekali pakai menjadi sebuah urgensi tersendiri untuk dikurangi jumlahnya.
Namun sayangnya, tidak seperti sampah lain misalnya botol plastik yang bisa didaur ulang menjadi bijih plastik dan dilakukan upcycle menjadi barang lain yang berguna, sampah masker sekali pakai merupakan residu akhir. Oleh karena itu, menggunakan masker reusable bagi tiap orang merupakan langkah yang tepat untuk membantu mengurangi hasil sampah dunia.
Di masa sekarang ini, bertanggung jawab dalam mengelola sampah masker merupakan sebuah keharusan. Bagaimana cara kita bertanggung jawab bisa dimulai dengan mulai memilih atau menggunakan masker yang berumur panjang atau reusable. Biasanya, umur masker berbeda dan ditentukan oleh jenis dan bahan masker. Kamu bisa memilih bahan kain yang bisa dicuci dan digunakan kembali, dan memilih masker kain yang efektif untuk kegiatan tertentu atau yang kamu butuhkan. Atau memilih masker medis dengan umur masker yang lama.
Apakah penggunaan masker medis sekali pakai (dengan umur panjang), dan masker kain yang reusable cukup efektif? Kita belum tahu karena masker jenis tersebut masih bisa didapatkan dengan bebas. Akan tetapi, tentu saja masyarakat ingin menggunakan masker yang berfungsi efektif namun tetap ramah lingkungan tanpa harus sekali pakai dan buang. Menjawab hal tersebut, StayCool melakukan perbaikan dan berproses untuk menghasilkan masker yang dibutuhkan dari segi fungsi dan sustainability.
3D Nonwoven StayCool: Sustainability mask for your everyday task
Sustainability identik dengan ramah lingkungan ataupun go green. Namun, sustainability dalam hal ini diartikan sebagai produk yang dibuat dari material sustainability, yakni dengan bahan yang dibuat secara daur ulang sehingga bisa mengurangi jumlah sampah dan tentunya ramah lingkungan.
Sustainability secara harfiah adalah keberlanjutan, sehingga sustainability masker Nonwoven StayCool merupakan masker yang dirancang melalui atau dari material sustainable. Memang, untuk menjadi sustainable tidak mudah dan berlangsung sempurna. Namun, langkah dalam memilih material yang berkelanjutan ini merupakan hal baik yang harus dikawal untuk bisa berinovasi terus demi dampak lingkungan yang lebih baik.
3D Nonwoven Mask: Bukanlah Masker Kain
Gambar di atas merupakan tampilan dari 3D Nonwoven Mask yang ramah lingkungan. Bisa dipakai berulang dan dicuci. Cara mencuci masker ini juga lebih sederhana, bisa rendam menggunakan detergen atau liquid antiseptic kurang lebih 5 menit dan dapat di jemur langsung di bawah sinar matahari. Untuk membuat bentuk masker kembali lebih terstruktur bisa disetrika dengan suhu panas maksimal 280 derajat celcius.
Selain itu, untuk tetap menjaga tampilan tetap fashionable, Cool Mask 3D Nonwoven hadir dengan pilihan warna dan pattern yang bisa dipilih sesuai karakter dan atau taste fashion. Menggunakan tali earloop yang lembut dan bisa disesuaikan talinya, nyaman dan tak membuat sakit daun telinga, membuat masker ini cocok untuk kegiatan harian apapun, baik di sekolah, kantor, atau aktivitas harian lainnya.